Pekanbaru — Puluhan massa dari Pemuda Millenial Kota Pekanbaru mendatangi Kantor Bapenda Kota Pekanbaru. Kedatangan PMP pada Selasa (14/2) untuk menyampaikan sikap atas carut marut kebijakan di Bapenda Kota Pekanbaru. Aksi demo ini langsung dipimpin oleh Ketua PMP Kota Pekanbaru Teva Iris.
Dalam aksi demo ini Teva Iris langsung menyampaikan orasi dan pernyataan sikap soal permasalahan di Bapenda Kota Pekanbaru.
Menurut Teva Iris Aksi Demo yang dilaksanakan oleh PMP sebagai bentuk kecintaan pada Kota Pekanbaru. PMP tidak ingin masalah pajak menjadi penyebab terganggunya pembangunan di Kota Pekanbaru. PMP paham bahwa pembangunan di Kota Pekanbaru sangat bergantung pada pajak dari masyarakat.
“Sebagai Kota Pelayanan dan jasa maka besarnya PAD sangat ditentukan oleh pajak yang diterima. Hal ini disebabkan oleh kurangnya sumber daya alam (SDM) yang dimiliki oleh Pekanbaru. Tentu pajak masyarakat sangat dominan dalam menggerakkan roda pembangunan di Pekanbaru.”
“Namun sejak dipimpin oleh Alek Kurniawan PMP merasa bahwa Bapenda telah banyak melakukan pembiaran dan kongkalikong dengan wajib pajak nakal. Tentu hal ini sangat merugikan bagi masyarakat sebab bisa menghambat pembangunan dikarenakan kecilnya PAD dari Pajak.”
“Sebenarnya PMP tidak ingin melakukan aksi turun kejalan. PMP telah mencoba Meminta Pj Walikota Muflihun soal masalah ini. Namun Pj Walikota Pekanbaru Bungkam tidak pernah direspon dan ditindaklanjuti.”
“PMP sangat cinta pada Kota Pekanbaru. Oleh karena itu PMP tidak ingin melihat ada orang orang yang bermain untuk keuntungan pribadi dan golongan dengan mengorbankan masyarakat Pekanbaru. Jangan sampai demi segelintir orang membuat pembangunan jadi terkendala.”
“PMP hanya ingin Bapenda tranparansi dalam pengelolaan angaran. Selain itu PMP meminta agar reklame reklame yang tidak ada izin agar dapat ditertibkan. Sebab reklame ilegal tidak ada membawa kontribusi bagi Pekanbaru, tapi hanya merusak pemandangan dan juga bisa menyebabkan musibah bagi masyarakat seperti yang terjadi di jalan Duyung.”
“Sebenarnya PAD Pekanbaru bisa digenjot oleh Bapenda. Pekanbaru banyak memiliki Hotel, Restoran, Rumah makan, gerai gerai swalayan, tempat hiburan sebagai sumber pendapatan dari pajak. Selain itu juga bisa diperoleh dari pajak reklame dan sejenisnya. Hanya saja ada dugaan bahwa ada oknum oknum yang bermain untuk memanipulasi besarnya pajak dan membiarkan reklame reklame ilegal tetap terpasang.”
“PMP merasa bahwa alasan tidak ada anggaran untuk penertiban hanya sebuah alasan belaka. Bapenda bisa meminta Satpol-PP untuk menjalankan perannya ikut dalam penertiban. Selain itu PMP merasa Kepala Bapenda memang tidak ingin menindak reklame reklame tersebut.
“Saat ini kami memang belum turun dengan kekuatan penuh. Namun PMP akan melakukan demo yang lebih besar jika nanti tidak ada langkah konkrit dari Bapenda Kota Pekanbaru untuk berbenah. Semua yang dilakukan sebagai bentuk cinta pada Kota Pekanbaru. sebut Teva Iris Ketua Pemuda Millenial Kota Pekanbaru. (rilis).