Kunjungan Presiden RI Bapak Joko Widodo Ke Aceh Didampingi Kapolda Aceh Irjen Ahmad Haydar

oleh -51 views

Lhokseumawe – Presiden Republik Indonesia Joko Widodo atau Jokowi tiba di Aceh hari ini, Jumat, 10 Februari 2023. Salah satu kegiatan dalam kunjungan kerja orang nomor satu di Indonesia itu untuk meresmikan pabrik pupuk NPK (nitrogen, posfor, kalium) milik PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) di Kecamatan Dewantara, Kabupaten Aceh Utara.

Dalam kunjungan Presiden RI Jokowi, menyampaikan bermacam  problemanya adalah karena perubahan iklim, dan masalah pupuk. Karena perang di Ukraina, berpengaruh terhadap produsen pupuk Rusia dan pupuk Ukraina sehingga menggoncangkan sisi pertanian hampir semua negara. Produktivitas menjadi turun, akhirnya output-nya berkurang dan harga menjadi naik.

Bapak Jokowi mengatakan bahwa,  kebutuhan pupuk di Indonesia 13,5 juta ton pertahun hanya yang terpenuhi 3,5 juta ton. “Dan, ini tertutup kebutuhan petani, itu dirasakan oleh petani akhir-akhir ini; dikatakan Presiden, setiap saya turun ke desa, masuk ke sawah ketemu petani selalu yang disampaikan adalah, Persoalan pupuk enggak ada’, ‘Pak, pupuk harga tinggi’. Kalau enggak ada, kalau suplainya turun, artinya harga pasti naik otomatis, apalagi yang bersubsidi, inilah problem yang harus kita atasi,” ujarnya.

Selanjutnya kata Bapak Presiden, saya melihat di Aceh ada pabrik pupuk yang sudah tidak beroperasi lagi yaitu Pupuk, Asean Aceh Fertilizer (AAF)terhentinya AAF problemnya, kata Pak Jokowi terkendala dengan bahan baku gas. Apakah kita kalau tidak cukup gas dari dalam negeri tidak bisa kita impor. Bertahun-tahun kita diamkan saja aset sebesar ini, itulah yang saya tugaskan, kepada Menteri Erick Thohir untuk bisa dijalankan pabrik tersebut,” ungkap Jokowi.

Masih kata Presiden Jokowi, ini baru dijalankan yang di PIM. Karena AAF masih ada banyak masalah yang harus dilihat dan dihitung. “Jalan dulu satu tidak apa-apa. PIM satu, PIM dua jalani terus, kebutuhan gas dicarikan, kebutuhan dasar yang diinginkan kok dibiarin saja,” ujar Presiden.

“Inilah yang kita kerjakan dan investasi untuk PIM telah keluar Rp1,7 triliun, baik untuk industri NPK maupun untuk sarana dan prasarana pelabuhan utamanya,” ucap Jokowi.

Presiden Jokowi ingin agar kapasitas produksi pupuk di PT PIM 570 ribu ton kali dua (pabrik). “Berarti 1,4 juta ton itu betul-betul nanti maksimal bisa keluar. Sehingga keluhan-keluhan yang ada di petani bisa kita selesaikan,” tegasnya.

Kapolda Aceh Irjen Ahmad Haydar yang ikut mendampingi kunjungan kerja Presiden Jokowi menyampaikan, bahwa Kartu Tani Digital tersebut diperuntukkan bagi petani dalam memperoleh pupuk bersubsidi. “Kartu Tani Digital itu untuk petani mendapatkan pupuk bersubsidi,” kata Ahmad Haydar.